Menjelajahi Jejak Kejayaan Islam Andalusia Spanyol di Cordoba dan Granada
Di wilayah Spanyol terdapat negeri yang dikenal dengan nama Andalusia atau dikenal dengan Al-Andalus dalam bahasa Arab. Melalui dua kota di Spanyol Selatan, Cordoba dan Granada kita bisa melihat jejak kejayaan Islam di dunia Barat. Spanyol merupakan pusat peradaban yang menjadi kiblat dari ilmu pengetahuan dan sains di masa lalu.
CORDOBA : Madinat Al-Zahra
Tempat paling tepat untuk menjelajahi sejarah Islam di Andalusia adalah kota Madinat al Zahra. Kota Cordoba dibangun sebagai ibukota pemerintahan di masa Emir Abdul rahma I pada tahun 750 M. saat ini hanya reruntuhan pondasi yang tersisa. Anda bisa melihat sejarah lengkap kota ini dengan menonton film di museum tak jauh dari reruntuhan.
Bisa dikatakan Madina Al Zahra seperti istana dalam kota yang dikelilingi dengan benteng dan menara pengintai serta gerbang sebagai akses utama. Jatuhnya kekhalifahan di awal abad II menjadi awal kehancuran istana. Akibat konflik sipil yang berkepanjangan istana menjadi hancur. Istana Madinat Al Zahra dibangun selama 25 tahun dan bertahan hingga 65 tahun dan terkubur selama 65 tahun sebelum direkonstruksi.
Mesquita de Cordoba, Masjid Termegah di Luar Arab
Saat ini bangunan ini beralih fungsi sebagai gereja yang merupakan bagian dari keuskupan Cordoba. Di masa silam, sebelum menjadi masjid bangunan ini merupakan gereja Romawi yang dinamakan San Vicente Basilica. Masjid ini sebelumnya memiliki 1.293 pilar namun saat ini tersisa 856.
Anda bisa melihat unsur peradaban islam di Andalusia bercampur dengan peradaban lain di masjid ini. Misalnya ornamen yang terinspirasi dari Romawi. Mihrab masjid masih dipertahankan namun tempat mengumandangkan azan sudah ditutup.
GRANADA, Ibu Kota Andalusia
Istana Al-Hambra yang dibangun megah serupa kastil di atas bukit ini menjadi saksi akan kemegahan arsitektur Islam pada masa itu. Istana ini juga menjadi satu-satunya yang masih utuh meskipun sudah berumur ribuan tahun sejak dibangun pada 1238.
Sejarah berdirinya istana ini juga cukup panjang. Setelah kekuasaan selama 3 abad lebih, Bani Daullah Umayyah di Andalusia kemudian runtuh. Hal ini menyebabkan provinsi di kawasan Andalusia terberai dan mendirikan kerajaan sendiri atau dikenal sebagai taifa. Salah satu taifa yang berkuasa kemudian meminta bantuan dari Almoravids. Almoravids ini berasal dari dinasti Berber dari Sahara yang mendirikan Kota Marrakech di tahun 1070. Pasukan Almoravids terus merasuk dari Semenanjung Iberia dan terus memperluas kekuasaan. Marrach jatuh dalam kekuasaan Almohads dan Andalusia pun kemudian diambil alih.
Pada tahun 1232 Andalusia kemudian pindah ibukota di Granada pada masa dinasti Nasrid dan membangun istana megah Alhambra. Terdapat 4 pintu gerbang masuk dan 30 menara yang terbagi dalam istana, kota tua Medina, taman Generalife, dan alcazaba atau barak militer.
Selama beberapa abad, istana Alhambra telah menjadi kediaman bagi Sultan Nasrid dan para pegawainya. Diperkirakan dalam istana seluas 13 hektar ini bermukim 3.000 hingga 4.000 orang. Oleh sebab itu bisa dikatakan Alhambra menjadi puncak pencapaian dalam arsitektur Islam. Tiap detail bangunan memiliki ornamen dekorasi berupa seni, kaligrafi, filsafat, puisi dan geometri matematika. Anda bisa melihat puisi karya pujangga dan kalimat pujian untuk pemimpin Islam di Andalusia Spanyol di masa itu di dinding, pilar dan langit-langit istana.
Baca: 16D Paket Tour Halal Wisata Muslim Maroko Spanyol Portugal 2024
Menyusuri Jalan di Kampung Albayzin
Kampung Albayzin merupakan kawasan permukiman di Granada yang memiliki makna penting di masa lalu. Albayzin merupakan kota tua warisan bangsa Moorish. Pada masa lampau tempat ini pernah menjadi pusat kota Granada di tahun 1013. Anda bisa melihat bangunan-bangunan tua yang dipertahankan bentuk aslinya semenjak masa Dinasti Nasrid dengan pot bunga dan jalan yang sempit. Kawasan ini dulu menjadi kawasan permukiman bagi seniman, pekerja dan aristokrat.
Di tempat ini kita bisa melihat Alhambra melalui sudut yang dikenal dengan nama Plaza de San Nicolas yang terletak tepat di bukit seberang Albayzin. Tempat ini menjadi favorit turis untuk berfoto, terutama ketika semburat senja memerah.
Melihat Sejarah Melalui Museum Sains Andalusia
Tempat berikutnya yang harus dikunjungi adalah Museum Sains Andalusia. Parque De La Sciencias merupakan monument sains yang hanya berjarak 2 km dari pusat kota. Di museum ini merupakan tempat dimana anda bisa melihat harta pusaka bersejarah peninggalan dari para ilmuwan di masa kejayaan Andalusia dan keadaan Andalusia sebelum Islam.
Di museum ini anda bisa menemukan lanskap kejayaan di era islam dalam berbagai bidang, termasuk matematika, astronomi, geologi, filsafat, kartografi, farmasi, kedokteran, arsitektur, seni, dan yang lainnya. Disini kita bisa melihat bahwa Andalusia menjadi kiblat pemikiran sains dan menempati posisi penting dalam sejarah sains di dunia.
Di dalam pavilion anda bisa menjelajah kembali ke masa lampau dan mengetahui asal usul peradaban Islam serta pengaruh kebudayaan sebelumnya yang mempengaruhi Islam. Anda bisa melihat peta dunia karya dari Ibnu Khaldun, buku harian dari Ibnu Batutah, serta ornamen dekorasi ubin dari masa Andalusia dan masih banyak lagi.