Inilah Keutamaan, Rukun Dan Wajib Haji Yang Wajib Kalian Ketahui!

Ibadah haji memiliki hukum yang wajib bagi kaum muslimin yang sudah memenuhi syarat-syarat untuk melaksanakannya. Perlu dicatat bahwa kewajiban ini hanya berlaku sekali dalam seumur hidup. Secara bahasa, haji dapat diartikan sebagai kunjungan ke tempat yang agung. Secara istilah, haji memiliki arti berziarah ke tempat tertentu pada waktu yang sudah ditentukan guna melakukan amalan dengan niat untuk beribadah.

Melakukan ibadah haji membuat umat muslim mendapat kesempatan untuk berkunjung ke rumah Allah SWT. Di samping itu pula, umat Muslim yang menjalankan ibadah haji akan mendapatkan beberapa keutamaan.

Keutamaan Pelaksanaan Ibadah Haji

1. Haji merupakan amalan yang paling utama
2. Mendapatkan jaminan untuk masuk surga apabila menjadi haji yang mabrur
3. Menjadi tamu di rumah Allah SWT yang setiap doa-doanya akan dikabulkan.

Haji merupakan rukun iman yang ke-5 dan merupakan ibadah yang memiliki banyak aturan untuk ditaati agar pelaksanaannya bisa dianggap sah. Melakukan ibadah haji tidak bisa sembarangan. Ada beberapa aturan ini terbagi ke dalam beberapa hal, di antaranya adalah syarat haji, wajib haji, dan rukun haji. Oleh karena itu haji harus dipersiapkan dengan matang.

Ibadah haji hanya boleh dan bisa dilakukan oleh umat muslim yang mampu baik secara materi maupun fisik. Seorang muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji harus mengenal dan mengetahui rukun haji secara seksama agar pelaksanaannya bisa diterima oleh Allah SWT.

Rukun Haji Yang Harus Diketahui Dan Diamalkan

1. Ihram
   Ikhram merupakan keadaan suci yang menjadi penanda dimulainya ritual haji untuk setiap jamaah haji. Ihram dimulai dengan pembacaan niat hingga pengenaan pakaian ihram sebagai penutup aurat dan penjaga kebersihan.
   Ihram dibedakan menjadi dua yaitu, ihram laki-laki dan ihram wanita. Pakaian ihram untuk laki-laki merupakan dua lebar kain yang kemudian dipakai dengan cara diikat pada bagian bawah dan diselempangkan ke badan. Sedangkan untuk kaum wanita, cukup mengenakan pakaian biasa yang bersih dan tidak diperbolehkan menutupi wajah juga telapak tangan.
2. Wukuf di padang Arafah
   Wukuf adalah proses inti dari pelaksanaan ibadah haji, di mana semua jamaah berkumpul di Padang Arafah guna melaksanakan ibadah dengan optimal. Waktu wukuf dimulai pada saat tergelincirnya matahari (memasuki waktu zuhur) tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbitnya fajar di hari berikutnya pada tanggal 10 Dzulhijjah.
3. Tawaf Ifadhah
   Tawaf adalah proses berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran. Tawaf ifadhah dilaksanakan setelah para jamaah berada di Mina guna melempar jumrah, lalu kembali ke Mekkah.
4. Sa’i
   Sa’i merupakan aktivitas berjalan kaki atau berlari kecil bolak-balik sebanyak tujuh kali dari bukit Shafa menuju Marwah, begitu juga sebaliknya. Tetapi, bagi jamaah yang sakit atau tidak mampu berjalan, diperbolehkan untuk melaksanakan proses ini menggunakan kursi roda.
5. Tahallul
   Tahallul adalah proses memotong rambut. Bagi laki-laki, paling sedikit menggunting tiga helai rambutnya, sedangkan untuk jamaah wanita cukup menggunting ujung rambutnya saja, paling sedikit tiga lembar.
   Setelah melakukan tahallul, maka segala macam larangan pada masa ihram sudah boleh dilakukan atau dihalalkan (tahallul). Selepas proses ini juga, para jamaah boleh mengganti pakaian ihram mereka menjadi pakaian biasa.
6. Tertib
   Rukun haji yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah tertib. Yang berarti, semua rukun haji juga umrah hendaknya dilakukan secara tertib dan berurutan.

Serangkaian Wajib Haji Yang Wajib Dilakukan

Sama seperti amalan yang lain, ibadah haji juga memiliki serangkaian kewajiban yang wajib dilakukan dilaksanakan oleh jamaah haji. Berikut ini adalah enam wajib haji yang wajib kalian ketahui:

1. Ihram dari Miqat
   Miqat adalah suatu batas ketika dimulainya ibadah haji (batas-batas ini sudah ditetapkan). Jika ingi melwati miqat, seorang jamaah haji yang ingin mengerjakan haji harus mengenakan kain ihram dan mengucap niat.
   Miqat adalah tempat atau waktu yang telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pintu masuk guna memulai ibadah haji atau umrah. Seusai mengambil miqat, jamaah haji menuju Baitullah dan beberapa larangan saat berpakaian ihram mulai berlaku.
2. Bermalam atau Mabit di Muzdalifah
   Mabit di Muzdalifah merupakan rangkaian dari wajib haji yang harus dan wajib dilakukan oleh setiap jamaah haji, kecuali bagi mereka yang sudah uzur atau tidak mampu melakukannya lagi.

   Begitu jamaah haji selesai melaksanakan wukuf di Padang Arafah, proses selanjutnya yaitu mabit di Muzdalifah merupakan rangkaian dari wajib haji. Mabit berarti bermalam atau sejenak berhenti sebelum memulai prosesi lontar jumrah.

   Muzdalifah adalah sebuah daerah yang terletak di antara Arafah dan Mina. Di tempat itu, para jamaah haji bisa mulai mengumpulkan batu kerikil yang nantinya akan dipakai untuk melempar jumrah.

3. Bermalam atau Mabit di Mina
   Mabit di Mina adalah wajib haji yang dilaksanakan pada tanggal 11-12 Dzulhijjah atau dua malam sampai 13 Dzulhijjah. Di Mina, kegiatan yang dikerjakan oleh para jamaah haji adalah melontar atau melempar jumrah.
4. Melempar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. 
   Kegiatan melempar jumrah ini dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah dan pada hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Tanggal 10 Dzulhijjah, jumrah yang dilemparkan hanya Jumrah Aqabah saja sebanyak 7 kerikil. Lalu, pada hari tasyrik, ketiga jumrah yaitu, Ula, Wustha, dan Aqabah harus dilontarkan masing-masing menggunakan 7 batu kerikil.
5. Tawaf Wada’
   Tawaf wada’ adalah tawaf yang dilaksanakan pada saat akan meninggalkan Kota Mekah.
6. Tidak Melanggar Larangan Dalam Ibadah Haji
   Nah, itu dia tadi penjelasan singkat mengenai rukun haji dan wajib haji yang harus kita ketahui! Semoga informasi yang telah disampaikan bisa memberikan manfaat dan kita diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji suatu hari nanti.