Dinasti Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan

Puncak Kejayaan Dinasti Usmani, Perluasan Wilayah Hingga ke Tiga Benua

Dinasti Usmani pada masanya telah memberikan capaian yang cukup besar bagi perkembangan islam, hingga wilayah sebaran islam pun semakin luas. Sama halnya dengan pemerintahan pada umumnya, tentu ada masa dimana suatu dinasti mengalami kejayaan, Dinasti Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan yang cukup lama. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Dinasti Usmani

Pada awal masa pertumbuhannya, Kesultanan Turki Usmani telah memantapkan daerah kekuasaan di sekitar Anatolia, kemudian melakukan berbagai ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya, ekspansi tersebut dilakukan hingga ke benua Eropa, seperti ke Macedonia, Adrianopel, Bulgaria, Bosnia, Serbia, Herzik dan wilayah lainnya.

Pada awal masa pemerintahan Kesultanan Turki Usmani yang saat itu dipimpin oleh Sultan Bayazid I, terjadi serangan Timur Lenk yang menyebabkan beberapa daerah kekuasaan Dinasti Usmani melepaskan diri.

Setelah itu, pada masa selanjutnya, Sultan Muhammad I dan Sultan Murad II berusaha untuk memperbaiki situasi, sehingga daerah yang sebelumnya memisahkan diri kembali berada dalam kekuasaan Dinasti Usmani. Setelah kondisi di dalam negeri telah stabil dan semakin kuat, Kesultanan Turki Usmani kembali melakukan ekspansi untuk perluasan wilayah dengan skala yang lebih kecil.

Dinasti Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Muhammad al-Fatih alias Muhammad II dan Sulaiman al-Qanuni alias Sulaiman I. Pada masa kejayaan Dinasti Usmani ini, ada salah satu peristiwa yang sangat penting yakni terjadinya penaklukan kota Konstantinopel di masa pemerintahan Muhammad al-Fatih.

Masa Kejayaan Dinasti Usmani

Dinasti Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan yang berlangsung pada tahun 855 H-974 H atau 1451 M-1566 M. Pada masa kejayaannya ini, Turki Usmani banyak melakukan ekspansi yang membuat wilayah sebaran islam menjadi semakin luas.

Muhammad al-Fatih (855 H-886 H atau 1451 M-1481 M)
Muhammad al-Fatih memimpin Kesultanan Turki Usmani saat sudah dalam keadaan stabil, setelah kondisi pemerintahannya telah dibenahi oleh pendahulunya yakni Muhammad I dan Murad II. Pada tahun 857 H/1453 M, Konstantinopel yang merupakan ibukota kerajaan Byzantium berhasil ditaklukan, kemudian nama Konstantinopel diganti menjadi Istanbul, yang selanjutnya kota tersebut dijadikan sebagai ibukota Kesultanan Turki Usmani karena letaknya yang strategis.

Bayazid II (886 H-918 H atau 1481 M-1512 M)
Sayangnya pada masa pemerintahan selanjutnya yang dipimpin oleh Sultan Bayazid II terjadi beberapa kekacauan, seperti persaingan antara putra mahkota, pengusiran kaum muslim dari Granada, dan terjadi penaklukan kerajaan Islam Malaka oleh bangsa Portugis. Meskipun begitu, pada masa ini tetap terjadi perluasan wilayah hingga ke Transilvania, Cypus, Moldova, dan Naxos.

Salim I Yavus (918 H-926 H atau 1512-1520 M)
Pada masa pemerintahannya, Salim I Yavus berhasil menumpas perlawanan yang dilakukan oleh saudara-saudaranya dan juga anak saudara-saudaranya. Selain itu juga terjadi penaklukan pemerintahan Mamluk sehingga Suriah, Mesir, Mekkah dan Madinah berhasil, menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Turki Usmani. Salim I Yavus juga berhasil meluaskan wilayah hingga ke Aljazair dan Kurdistan.

Sulaiman al-Qanuni (926 H-974 H atau 1520 M-1566 M)
Pada masa pemerintahan Sulaiman al-Qanuni, wilayah kekuasaan Kesultanan Turki Usmani meliputi beberapa wilayah di 3 benua yakni Asia, Eropa, dan Afrika. Pada masa ini memang terjadi banyak pertempuran yang dimenangkan oleh pihak Turki Usmani. Oleh sebab wilayah kekuasaannya yang sangat luas, orang-orang Eropa memanggil Sulaiman al-Qanuni sebagai the magnificent atau the great.

Selain melakukan perluasan wilayah, terjadi juga kemajuan di berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi dengan dikuasainya beberapa wilayah pusat perdagangan, dalam bidang kesenian banyak berkembang syair-syair, dan dalam bidang arsitektur banyak dibangun masjid serta bangunan lainnya.

Penyebab Kejayaan Dinasti Usmani

Dinasti Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan yang cukup lama, sehingga tidak hanya wilayah kekuasaannya saja yang semakin luas, tetapi juga terjadi kemajuan di dalam berbagai bidang. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah,

  • Kepribadian bangsa Turki yang memiliki semangat tinggi, berjiwa patriot, berpandangan jauh, berani, tabah, dan perkasa.
  • Bangsa Turki memiliki kemampuan yang besar dalam bidang militer, baik di darat maupun di laut.
  • Secara Geografis, wilayah Kesultanan Turki Usmani berada di lokasi yang sangat strategis.
  • Adanya semangat jihad yang tinggi dan keinginan untuk mengembangkan islam.
  • Letak Istanbul yang merupakan ibukota kerajaan menunjang perluasan wilayah hingga ke Asia dan Eropa.
  • Adanya kekacauan yang dialami oleh kerajaan-kerajaan yang ada di sekitar Turki, hal ini dimanfaatkan oleh Kesultanan Turki Usmani, sehingga mereka mudah untuk dikalahkan.

Itulah beberapa penjelasan terkait masa kejayaan dari Kesultanan Turki Usmani. Tentunya Dinasti Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Sultan yang memiliki semangat tinggi untuk memperluas wilayah sebaran islam.

Seberapa bergunakah informasi ini?

Klik bintang untuk memberi rating!

Rating rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 6

Belum ada vote! Jadilah yang pertama memberi rating untuk informasi ini!

Similar Posts