umroh new normal

Bagaimana Perjalanan Umroh di Era New Normal? Ini Aturan Barunya!

Sudah 9 bulan lamanya, negara Arab menutup kunjungan bagi jamaah haji dan umroh karena pandemi covid-19. Tentu saja, ini merupakan hal yang menyedihkan bagi umat muslim di seluruh dunia. Kerinduan akan Baitullah menggantung di hati para muslimin.

Namun kini, sudah ada sebuah kabar gembira. Sedikit demi sedikit, negara Arab mulai membuka pintu bagi para tamu Allah. Meskipun harus dibatasi dan wajib mengikuti protokol new normal, ibadah umroh sudah mulai diizinkan. Bagaimana prosedurnya? Cek info berikut.

Prosedur dan Tata Cara Ibadah Umroh di Era New Normal

Mengunjungi Ka’bah untuk memenuhi panggilan Allah adalah idaman semua umat muslim. Baik dalam bentuk umroh atau haji, datang ke Mekkah akan selalu menjadi harapan setiap insan. Tetapi, terjadinya pandemi sempat memupuskan harapan untuk berumroh dengan mudah dan bebas.

Kini, Pemerintah Arab menerapkan protokol new normal yang ketat bagi muslimin yang hendak berumroh. Sejak 1 November 2020 lalu, umroh sudah dibuka untuk umum namun dengan jumlah yang sangat terbatas.

Berikut ini adalah tata cara dan prosedur keberangkatan umroh. Tata caranya banyak berubah karena mengikuti prosedur era new normal. Diantaranya adalah :

Tes Swab Sebelum Keberangkatan

Sebelum berangkat, semua jamaah haji harus melakukan tes swab untuk memastikan bahwa tidak ada yang terjangkit virus covid-19. Setelah didapatkan hasilnya (negatif covid-19), barulah jamaah bisa berangkat ke Tanah Suci.

Tes Swab di Mekkah

Tes swab di Indonesia adalah syarat pertama yang harus dipenuhi. Ketika tiba di Mekkah, jamaah umroh harus menjalani masa karantina selama 3 hari dan melakukan tes swab lagi.

Jamaah harus mencadangkan makanan kering dan siap saji yang dibawa dari tanah air. Ini sebagai persiapan karena mereka harus dikarantina selama beberapa hari. Karantina dan tes swab kedua ini dilakukan di hotel dan tidak dikenai biaya.

Jamaah yang hasil tes swabnya positif, wajib menjalani karantina di dalam hotel. Mereka tidak diperkenankan keluar dari kamar hotel dan hanya beraktivitas di dalam kamar saja.

Hanya Diperkenankan Melakukan Umroh 1 kali

Sehubungan dengan pembatasan yang dilakukan oleh Pemerintah Arab, jamaah umron di era new normal ini hanya bisa melakukan umroh sebanyak 1 kali. Umroh sudah bisa dilakukan saat hasil tes swab keluar dan hasilnya negatif.

Ibadah umroh bisa dilakukan pada sore dan malam hari. Selain itu, jamaah dilarang untuk melakukan kegiatan lain seperti shalat di Masjidil Haram, membeli oleh-oleh dan lain sebagainya. Semua kegiatan dilakukan di dalam kamar hotel.

Dikawal Petugas

Setiap aktivitas yang akan dilakukan di dalam Masjidil Haram, harus dengan izin petugas terkait. Bahkan, tidak sedikit yang harus mendapatkan pengawalan petugas ketika hendak keluar masuk masjid.

Jamaah diperkenankan untuk shalat di Masjid namun hanya bisa dilakukan di lantai 2 dan 3 saja. Untuk lantai dasar, dipergunakan bagi jamaah yang thawaf dan ibadah dengan pakaian ihram.

Selalu Jaga Jarak

Semua ibadah yang dilakukan di Tanah Suci harus dalam kondisi selalu menjaga jarak. Shalat tidak boleh berdempet-dempetan atau harus mengatur jarak dengan jamaah lainnya.

Tanda-tanda jaga jarak dipasang untuk mengingatkan jamaah haji dan umroh. Para petugas pun akan selalu mengawasi jamaah supaya tidak bergerombol atau berkumpul pada satu titik.

Selalu Pakai Masker

Selain menjaga jarak, jamaah juga harus mematuhi aturan memakai masker. Di manapun dan kapanpun berada, masker harus selalu terpakai dengan benar. Tidak boleh diturunkan ke leher tanpa udzur yang jelas.

Petugas akan menjatuhkan denda bagi jamaah yang tidak mengenakan masker dengan benar. Mereka tidak ragu untuk melakukannya demi menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

Tidak Boleh Ada Kunjungan atau Ziarah

Selama masa new normal, Pemerintah Arab masih belum mengijinkan adanya kunjungan atau ziarah ke tempat-tempat lain. Semua jamaah yang datang ke Arab masih difokuskan untuk melakukan ibadah umroh terlebih dahulu.

Peraturan ini belum diketahui kapan akan berakhir mengingat kondisi pandemi yang belum usai. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, peraturan dan pembatasan kunjungan bisa jadi akan berubah.

Jumlah Penumpang dalam Bus

Dalam satu bus, tidak boleh mengangkut penumpang sepenuhnya. Satu bus hanya diperkenankan untuk membawa setengah dari jumlah kursinya. Jika jumlah kursi dalam bus ada 45 buah, maka hanya sekitar 20-22 penumpang saja yang bisa naik.

Jamaah Positif Dilarang Melakukan Ibadah Umroh

Ada kalanya hasil tes swab dari tanah air menyatakan negatif. Namun jika didapatkan hasil positif dari tes yang dilakukan di hotel Arab maka jamaah tersebut dilarang keluar dari kamar untuk beribadah umroh.

Itulah beberapa aturan baru yang dijalankan Pemerintah Arab terkait pembukaan ibadah umroh di era new normal. Memang, kondisi ini sangat berat. Kegiatan ibadah jadi terbatas. Namun, semua ini dilakukan demi kebaikan semua orang. Jika Anda berkesempatan berangkat umroh di era new normal ini, pastikan untuk mematuhi semua aturan yang ditetapkan. Jangan sampai kesempatan ini sia-sia dan Anda tidak bisa beribadah dengan khusyuk.

Seberapa bergunakah informasi ini?

Klik bintang untuk memberi rating!

Rating rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama memberi rating untuk informasi ini!

Similar Posts