5 Fakta Unik Tentang Penemuan Makam Imam Bukhari dan Hubungannya Dengan Indonesia
Jika membahas tentang Imam Bukhari, pasti hampir semua umat muslim mengenalnya. Tapi bagaimana dengan makam Imam Bukhari, tentu untuk hal ini jarang orang mengetahuinya. Tidak hanya itu, ada beberapa hal unik, tentang penemuan makam perawi hadis terkenal tersebut, dengan presiden pertama Indonesia
Imam Bukhari
Sebelum membahas lebih lanjut tentang makam Imam Bukhari, ada baiknya jika membahas selintas tentang salah satu Imam besar tersebut. Mempunyai nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhari, lahir di Bukhara pada 13 Syawal 194 H (21 Juli 810), dan wafat di Khartank, pada 256 H (1 September 870).
Lebih dikenal dengan nama Imam Bukhari, seorang ahli hadis yang terkenal bersama imam lainnya. Imam Bukhari juga membuat beberapa buku fiqih dan juga hadis, yang beberapa diantaranya masih dipergunakan hingga saat ini.
Fakta unik tentang penemuan makam Imam Bukhari
Ada beberapa fakta unik dan menarik, dibalik sejarah makam Imam Bukhari ketika ditemukan. Karena pada awalnya, tidak banyak orang yang menyadari akan keberadaan makam tersebut, dan yang paling menarik adalah penemuan makam tersebut ada hubungannya dengan Indonesia lebih tepatnya degan presiden RI yang pertama.
1. Lokasi makam Imam Bukhari
Adapun letak makam Imam Bukhari, sendiri ada di Samarkand yang masih wilayah Uzbekistan.
2. Permintaan Uni Soviet kepada Indonesia
Pada masa pemerintahan Uni Soviet, yang kala itu dipimpin oleh Nikita Khrushchev, mengundang Presiden Sukarno untuk berkunjung ke negaranya. Namun demikian, presiden Sukarno kala itu tidak semerta – merta setuju.
Karena pada masa itu, Uni Soviet dan Amerika Serikat, sedang berebut pengaruh atas Presiden Sukarno. Itu sebabnya, Bung Karno sebagai penganut garis politik non blok, sangat berhati – hati dalam mengambil langkah agar tidak disebut sebagai garis kiri.
Pada saat itu Soekarno membuat sebuah strategi, dengan cara mengajukan sebuah syarat. Beliau meminta syarat pada Khruschev untuk menemukan kembali makam Imam Bukhari, yang ada di sekitaran Samarand, Uzbekistan, yang kala itu, masih berada di bawah Uni Soviet.
Walaupun awalnya pihak Uni Soviet menolaknya, namun presiden Soekarno bersikeras atas syarat tersebut. Jika tidak ditemukan, maka Soekarno tidak akan mengunjungi Uni soviet.
Jadi secara tidak langsung presiden Soekarno adalah salah satu penemu makam Imam Bukhari tersebut.
3. Pemugaran makam Imam Bukhari
Ketika makam Imam Bukhari di Samarkand Uzbekistan berhasil ditemukan, kondisinya memang jauh dari kata layak. Tepat berada di tengah perkebunan kapas, dan makam tersebut tidak mempunyai nisan. Namun jika dilihat berdasarkan sejarah, memang makam tersebut benar adalah malam sang imam besar.
Dalam buku “Dunia dalam Genggaman Bung Karno” (2017), disebut bahwa presiden Soekarno meminta pada Khruschev untuk melakukan pemugaran, sebelum akhirnya beliau mengunjungi makam tersebut. Yang walaupun dipugar secara sederhana, namun juga dibuat sedikit jalan, agar sang presiden mempunyai akses yang nyaman untuk mengunjungi makam tersebut.
4. Presiden Sukarno menyambangi makam Imam Bukhari
Dalam beberapa sumber menyebutkan bahwa presiden Soekarno pernah mengunjungi tempat makam Imam Bukhari tersebut, tepatnya pada tahun 1956. Terlepas dari benar tidaknya kontroversi tentang, Presiden RI mengunjungi makam Imam Bukhari. Namun pada kenyataannya Presiden RI ke-1 tersebut, memang pernah mengunjungi kota Samarkand, tepat pada tanggal 6 September 1956. Hal tersebut, tercantum dengan jelas, pada jadwal acara kunjungan presiden yang berangkat dari kota Tashkent ke kota Samarkand, dengan menggunakan pesawat.
Tepat pada pukul 06.50 pagi waktu setempat, pesawat terebut mendarat. Selama di kota tersebut, Presiden Soekarno hanya mempunyai 1 agenda, yatu mengunjungi suatu tempat bersejarah yang ada di kota tersebut. Dimana hal tersebut tertulis dalam susunan acara kegiatan, yang disusun oleh Departemen Luar Negeri Indonesia. Namun tidak ada keterangan lebih rinci, tentang tujuan dan lokasi kunjungan. Yang ada hanya jadwal kunjungan akan dilakukan selama 3 jam, dari pukul 07.30 hingga 10.30. Selanjutnya presiden akan meninggalkan kota Samarkand, dan pergi ke kota Baku, Azerbaijan, dengan menggunakan pesawat.
5. Kontroversi
Walaupun sebenarnya penemuan makam imam Al Bukhari oleh Presiden Soekarno ini masih simpang siur, namun beberapa bukti memang memberikan indikasi bahwa Sukarno memang mempunyai andil dalam penemuan makam Imam besar tersebut.
Walaupun memang bukti konkrit tentang tanggal dan permintaan, kepada pemimpin Uni Soviet kala itu, tidak benar-benar konkrit. Mulai dari presiden Uni Soviet kala itu adalah Kliment Voroshilov dan undangan kunjungan, memang datang dari presiden tersebut. Sedangkan Khrushchev sendiri masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan presidium tertinggi dari Uni Soviet.
Demikianlah beberapa fakta menarik tentang makam Imam Bukhari dan hubungannya dengan Indonesia. Dimana kala itu banyak masyarakat yang tidak menyadari keberadaan sang Imam besar tersebut. Namun dengan sedikit bantuan, kini makam sang Imam besar, dapat diketahui banyak orang.