Masjid Cristo de la Luz

Masjid Cristo de la Luz, Saksi Bersejarah Kejayaan Islam di Spanyol

Jika Anda berkunjung ke Toledo Spanyol, Anda akan menemukan sebuah bangunan unik berukuran 10 x 10 meter yang sangat menarik. Bangunan ini disebut dengan Masjid Cristo de la Luz. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan dari peradaban Islam yang pernah memimpin Spanyol atau Andalusia.

Islam masuk ke negara ini pada tahun 711 dibawa oleh bangsa Moor yaitu bangsa Arab yang berasal dari Afrika Utara. Ingin tahu lebih mendalam tentang masjid dan kisah sejarahnya? Yuk, simak uraian berikut ini.

Sejarah Berdirinya Masjid Cristo de la Luz

Toledo terletak di bagian tengah Negara Spanyol yang konon merupakan salah satu dari lima ibukota pemerintahan Muslim pertama selain Cordoba. Kota ini sebelumnya dikuasai oleh bangsa Visighotic sebelum akhirnya jatuh ke dalam penguasaan khalifah Islam.

Masjid Cristo de la Luz merupakan salah satu bangunan yang bisa terselamatkan dari sepuluh tempat bersejarah lain yang berjaya pada masa periode Moor. Bangunan ini dulunya bernama Mezquita Bab-al-Mardum.

Masjid ini dibangun pada tahun 999 yaitu pada masa pemerintahan Abd Rahman III yang mulai berkuasa pada tahun 932. Pendirinya adalah Ahmad bin Hadidi dengan bantuan arstitek bernama Musa Ibn Ali. Bangunan ini akan dipergunakan sebagai masjid lingkungan dan tempat beribadah umat muslim.

Meskipun terbilang kecil untuk ukuran masjid, namun interior dan desainnya dibuat dengan sangat indah. Ukiran bata mendominasi setiap sudutnya sehingga mengingatkan akan arsitektur Arabia yang kental. Mezquita Bab-al-Mardum berubah namanya menjadi Kapel San Cristo de la Luz.

Arsitektur Masjid Cristo de la Luz

Meskipun usianya sudah mencapai lebih dari seabad, bangunan ini tidak menampakkan adanya kerusakan yang berarti. Justru, kondisi Masjid Cristo de la Luz relatif baik dan terawat. Hal ini dikarenakan peninggalan beberapa budaya ini dikelola dan dilindungi oleh Gereja.

Perlu diketahui, setelah masa peradaban Islam kembali diambil alih, masjid ini difungsikan sebagai gereja atau kapel. Untungnya, mereka tidak banyak melakukan perubahan ataupun pembongkaran di berbagai sisi.

Saat ini, kondisi bangunan Masjid Cristo de la Luz masih serupa dengan ketika bangunan ini didirikan. Dengan bentuk persegi yang hanya beberapa meter, bangunan yang lebih cocok disebut sebagai mushalla ini nampak lebih klasik dan unik. Masjid ini dibangun dengan begitu mempesona pada masanya. Beberapa narasumber menyebutkan bahwa masjid ini merupakan bentuk mini dari Masjid Agung di Cordoba.

Ada 3 pelengkungan utama yang bisa Anda lihat dari tampak depan masjid ini. Pelengkungan pertama berbentuk lengkungan lobed, kedua berbentuk setengah lingkaran yang agak ditinggikan sedangkan lengkungan ketiga berbentuk tapal kuda. Lengkungan batu bata ini kebanyakan dipengaruhi oleh arsitektur dari Cordoba.

Saat Anda masuk ke bagian dalam masjid, Anda akan terpana melihat dan membayangkan bagaimana masjid ini dibangun. Material utamanya adalah batu bata dengan pelengkungan sebagai andalannya.

Yang membuat masjid ini menarik adalah detail konstruksi dan berbagai ornamen khasnya. Pelengkungan majemuk yang menyerupai arsitektur Masjid Cordoba  menghiasi di beberapa sudut interiornya.

Pada dasarnya, masjid ini dibagi menjadi sembilan kompartemen atau sembilan kubah. Setiap kubahnya memiliki lengkungan tapal kuda dengan empat kolom khas Visigothic. Beragam gaya pelengkungan ini seolah membentuk lemari besi yang bisa mengantarkan cahaya masuk ke dalam ruangan masjid.

Di bagian dalam, Anda juga akan menemukan kubah-kubah serta ada satu kubah yang bertindak sebagai kubah pusat dan untuk struktur. Dinding bagian timur merupakan bentangan batu bata yang difungsikan sebagai arah kiblat.

Di sisi ini, Anda juga akan menemukan sudut yang dijadikan mihrab untuk melaksanakan ibadah. Penggunaan batu bata dan batu kecil seperti ini memang mencerminkan gaya dan arsitektur di wilayah Cordoba.

Kini, Masjid Cristo de la Luz masih berdiri dengan megah dan indahnya. Masjid yang juga pernah difungsikan sebagai kapel setelah jatuhnya Islam ini kini dilindungi sebagai salah satu bangunan peninggalan bersejarah. Meski nampak tua, namun bangunan ini menjadi saksi masa keemasan dari peradaban Islam kala itu.

4 Arsitektur Peninggalan Islam selain Masjid Cristo de la Luz

Meskipun masa keemasan Islam di Spanyol telah berlalu, hal ini tidak lantas menjadikannya hilang seketika. Bahkan, masa keemasan ini berhasil menorehkan berbagai macam pencapaian yang hingga kini masih dipergunakan dan diabadikan. Baca: 16D Paket Tour Halal Wisata Muslim Maroko Spanyol Portugal 2024

Selain Masjid Cristo de la Luz, masih banyak lagi bangunan-bangunan indah peninggalan masa kejayaan umat Islam di kala itu. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Spanyol, pastikan untuk mampir di beberapa tempat berikut ini.

1.Masjid Cordoba

masjid cordoba

Seperti halnya Masjid Cristo de la Luz, Masjid Cordoba juga sempat dialihfungsikan sebagai Katerdral Cordoba saat penguasaan umat Kristen kembali. Mulanya, bangunan ini merupakan sebuah gereja yang berdiri pada tahun 600. Saat Dinasti Ummayah menguasai Andalusia, bangunan gereja ini dibeli dan difungsikan sebagai masjid. Beberapa pembangunan dilakukan di beberapa bagian untuk menambahkan fungsinya.

Tahun 1236, Cordoba kembali ditaklukkan oleh tentara Katolik dan masjid Cordoba digunakan sebagai katedral. Tidak banyak dilakukan perubahan pada bagian masjid ini. Pemerintah setempat hanya menambahkan beberapa atribut Kristen seperti lonceng dan lain sebagainya. Namun secara keseluruhan, bangunan ini masih nampak seperti masjid.

2.Menara Giralda

masjid giralda
itchyfeet2012.blogspot.com

Ada sebuah menara terindah yang terletak di Seville. Menara ini dikenal dengan nama Giralda. Dahulu saat berada dalam pemerintahan Islam, menara ini digunakan sebagai menara masjid.

Namun sejak wilayah ini dikuasai kembali oleh umat Kristen, menara ini dialihfungsikan sebagai menara lonceng katedral Seville. Dibangun pada tahun 1198, menara ini memiliki ketinggian 105 m. Gempa dahsyat pada tahun 1365 sempat meruntuhkan kubah tembaga pada puncak menara ini.

3.Medina Azahara

mesjid Azahara
cordobabn.com

Tempat ini merupakan kompleks ibu kota kekhalifahan bani Ummayah yang berlokasi di sebelah barat kota Cordoba. Tempat ini merupakan tempat yang indah dengan panorama menakjubkan. Tidak salah jika kemudian Medina Azahara memiliki arti kota yang menakjubkan.

Kota indah ini ditinggalkan karena berbagai perang saudara hingga akhirnya terbengkalai. Kini, kota yang semula cantik hanya tersisa beberapa reruntuhannya saja. Namun, keindahan tempat ini masih bisa Anda rasakan saat berkunjung kesana.

4.Benteng Alhambra

benteng alhambra
Image by WikiImages from Pixabay

Benteng ini juga merupakan benteng peninggalan bangsa Moor, serupa dengan Masjid Cristo de la Luz. Benteng yang didirikan pada abad ke 11 ini memiliki interior yang cukup memikat.

Di dalam benteng ini terdapat taman-taman yang indah dan menawan. Suasananya bahkan masih mencerminkan ketika benteng ini aktif pada masa kejayaan Islam. Masjid Cristo de la Luz bukan hanya satu-satunya peninggalan masa keemasan Islam di Andalusia. Masjid ini merupakan salah satu bukti bersejarah bahwa wilayah ini pernah berada dalam kepemimpinan umat Islam. Meskipun akhirnya jatuh dan dikuasai kembali oleh orang Kristen, Masjid ini akan tetap berdiri mencerminkan kejayaan Islam.

Seberapa bergunakah informasi ini?

Klik bintang untuk memberi rating!

Rating rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

Belum ada vote! Jadilah yang pertama memberi rating untuk informasi ini!

Similar Posts