Memaknai Tawaf adalah Perihal Kehidupan Manusia yang Dinamis
Bulan Suci Ramadan tahun ini tinggal beberapa hari lagi. Disambut hangat sebagai bulan untuk menjalankan Ibadah Puasa buat Umat Islam, dari menjelang fajar hingga adzan Magrib tiba. Di bulan yang penuh berkah ini pula banyak Umat Islam yang memilih melaksanakan Ibadah Puasa Ramadan sambil melaksanakan Ibadah Umroh di Kota Makkah dan Madinah, Arab Saudi. Dan tawaf adalah bagian dari kegiatan ibadah Haji dan Umroh itu yang paling dirindukan.
Apalagi suasana tahun ini tidak seperti 2 tahun kemarin. Akibat ancaman infeksi virus covid yang dirasakan seluruh dunia, maka kita pernah merasakan dampak larangan dan pembatasan yang begitu ketat buat jamaah yang ingin melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh beberapa waktu lalu. Kini dengan melandainya bahaya virus covid tersebut,dan telah dilaksanakannya vaksinasi sebagai pencegah infeksi virus tersebut di semua dunia, bersyukurlah akhirnya Umat Islam yang ingin melaksanakan Ibadah Umroh bisa kembali hadir di Tanah Suci.
Dari pantauan sejumlah berita tentang kegiatan Ibadah Umroh melalui media sosial, aktifitas jamaah sudah kembali ramai secara berangsur-angsur. Jamaah Haji asal Indonesia sudah banyak hadir di sana sejak Februari tahun ini. Mereka tetap melaksanakan protokol kesehatan, yakni pada kesempatan tertentu wajib mengenakan masker penutup mulut dan hidung, dan wajib tes PCR dengan hasil negatif. Keramaian beribadah bersama dari jamaah yang datang dari berbagai dunia, membuat kita yang menyaksikannya tersentuh dan terharu. Sholat jamaah bisa kembali rapat tanpa jarak, tawaf adalah juga bisa dilaksanakan serempak. Sungguh pemandangan ibadah yang dirindukan Umat Islam pasca covid ini.
Tawaf adalah Keliling Ka’bah 7 Kali Jadi Bagian Rukun Ibadah Haji dan Umroh
Sebelum melaksanakan Ibadah Haji atau Umroh, setiap jamaah wajib melaksanakan Manasik, atau belajar memperagakan tata cara Ibadah Haji atau Umroh dari panitia travel atau pihak Departemen Agama. Ini penting agar setiap jamaah memahami fikih atau pelaksanaan beribadah Haji atau ibadah Umroh yang baik dan benar.
Ada perbedaan tata cara antara menjalankan Ibadah Haji dengan Ibadah Umroh. Ini perlu diketahui oleh calon jamaah sebelum berangkat ke Baitullah. Bahkan soal waktu, Ibadah Haji hanya dapat dilaksanakan pada 8 hingga Dzulhijjah, sedangkan Ibadah Umroh bisa dilakukan kapan saja.
Setiap calon jamaah Ibadah Haji dan Umroh, harus mengetahui Rukun Ibadah yang harus mereka laksanakan di sana. Adapun Rukun Ibadah Haji adalah: Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’I, Tahalul dan Tertib. Sedangkan Rukun Ibadah Umroh terdiri dari niat ibadah Umroh untuk Ihram, Tawaf, Sa’I, Tahalul, dan Tertib. Semua Rukun Haji dan Umroh hukumnya wajib dilaksanakan buat jamaah yang sedang menjalani ibadah di Tanah Suci tersebut. Bila tidak dikerjakan, ada yang satu-dua kurang diantaranya, tidak dapat diganti dengan dam atau denda. Bahkan Ibadah Haji atau Umrohnya tidak sah dan batal.
Tawaf adalah salah satu bagian aktifitas saat sedang melaksanakan Ibadah Haji atau Ibadah Umroh. Ini merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran. Bangunan Ka’bah berada di Mesjid Masjidil Haram, Makkah.
Adapun Tawaf adalah berkeliling Ka’bah dilakukan pada waktu tertentu, yakni:
- Tawaf Qudum (Tawaf Selamat Datang) yang dilaksanakan saat baru sampai di Kota Makkah, atau tepatnya di Mesjid Masjidil Haram;
- Tawaf Ifadah (Tawaf Ziarah atau Tawaf Rukun) dilaksanakan saat menjalankan Rukun Ibadah Haji;
- Tawaf Tathawwu atau Tawaf Sunah dilakukan untuk mencari keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada waktu yang bebas;
- Tawaf Nazar dilakukan untuk memenuhi nazar atau janji;
- Tawaf Wada (Tawaf Akhir) sebagai penghormatan terakhir di Baitullah
Secara umum, kegiatan Tawaf adalah sebagai bagian dari Rukun Ibadah Haji dan Umroh mempunyai syarat-syarat khusus yang harus diperhatikan, yakni:
- Berniat untuk Tawaf
- Suci dari Hadats
- Menutup aurat
- Pundak kiri harus lurus ke arah kilat, dan diusahakan tidak menoleh ke belakang. Fokus berdizikir sambil berkeliling Ka’bah.
- Bertawaf di dalam mesjid Masjidil Haram, dan bisa berjarak dekat-agak sedikit jauh dari Ka’bah
- Tawaf dimulai dari Hajar Aswad, yakni putarannya berlawanan dengan arah jarum jam
- Tawaf : keliling 7 kali putaran secara teratur
Dengan menjalankan Tawaf adalah Berkeliling Ka’bah 7 kali sesuai dengan aturan yang benar, semoga jamaah Ibadah Haji dan Umroh memperoleh makna dan hikmahnya. Yakni dalam menjalani kehidupan di dunia ini, ikuti saja apa yang Allah perintahkan. Selalu menjaga kebersihan jiwa dan rohani. Dengan berputar teratur dan mengelilingi Ka’bah, kita diberitahu kalau hidup ini selalu bergerak dinamis, terus maju berputar ke depan, tidak menoleh ke belakang.
Selamat menjalani Ibadah Haji dan Umroh.