alcazar 4917318 640

Menelusuri Jejak Kejayaan Islam di Kota Indah Toledo, Spanyol – Warisan Sejarah yang Abadi

Toledo adalah kota cantik yang memiliki peran penting sebelum, semasa, dan setelah Islam, menjadikannya kota dengan toleransi tinggi yang strategis. Kota ini pernah menjadi pusat intelektual dan kebudayaan di bawah pemerintahan Islam, tempat berkembangnya ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur yang memadukan berbagai budaya.

Dengan sejarah panjang yang melibatkan peradaban Islam, Kristen, dan Yahudi, Toledo menjadi simbol keharmonisan yang membentuk identitasnya hingga kini. Keunikan ini pula yang membuat kami tertarik untuk mengunjunginya ketika kesempatan tak terduga datang saat kami harus memperpanjang paspor anak di KBRI Madrid. Tanpa rencana sebelumnya, kami pun memutuskan untuk memanfaatkan waktu dengan menjelajahi kota yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1986 tersebut.

Menuju Toledo dari Madrid

Toledo terletak sekitar 70 kilometer di barat daya Madrid dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit menggunakan bus. Kami berangkat dari penginapan menuju Plaza Eliptica Madrid, yang merupakan titik pemberhentian bus. Setiba di Plaza Eliptica, kami turun ke lantai bawah dan mengikuti petunjuk arah menuju halte bus Alsa. Antrian penumpang sudah cukup panjang, dan saya segera membeli tiket bus melalui mesin yang tersedia. Namun, bus pertama sudah penuh, sehingga kami harus menunggu bus berikutnya yang dijadwalkan setiap 30 menit. Ini menunjukkan betapa ramainya pergerakan orang dari Madrid menuju Toledo.

Bus berikutnya tiba, dan semua penumpang dipersilakan naik. Beberapa penumpang memilih untuk membeli tiket langsung di atas bus, yang mungkin lebih praktis jika Anda terlambat. Tidak sampai setengah jam, bus sudah penuh dan kami pun berangkat menuju Toledo.

Tiba di Toledo: Menyusuri Jejak Sejarah

Sesampainya di Estacio Autobus Toledo, kami mulai mencari jalan menuju pusat kota. Berjalan sejauh hampir dua kilometer menyusuri trotoar yang terbuat dari batu, kami seperti diajak menyusuri sejarah masa lalu.

Tepat di depan gerbang masuk menuju eskalator lima lantai yang akan membawa kami ke kota Toledo, kami disuguhi bangunan runtuh yang masih menyisakan arsitektur Islam. Sejarah mencatat bahwa Islam di Spanyol, yang kala itu disebut Andalusia, mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Dinasti Umayyah. Pada tahun 711 M, wilayah pemerintahan Umayyah meluas hingga ke Semenanjung Iberia, termasuk Spanyol dan Portugal. Salah satu jenderal penakluk Andalusia saat itu adalah Thariq bin Ziyad, yang dikenal sebagai pemimpin yang taat dan menghormati umat lain, termasuk Nasrani dan Yahudi.

Museum del Ejército: Menyaksikan Jejak Kejayaan Islam

Tujuan pertama kami di Toledo adalah Museum del Ejército, yang terletak di dalam Istana Alcázar. Nama “Alcázar” berasal dari kata “Al-Qasar” yang berarti benteng, mencerminkan fungsinya sebagai benteng kerajaan Islam yang berpusat di Cordoba. Sebagai situs sejarah, museum dan istana ini sangat dijaga eksistensinya. Saat memasuki museum, semua bawaan kami harus melewati mesin pengecekan keamanan seperti di bandara. Sayangnya, hanya museum yang dibuka, sedangkan Istana Alcázar ditutup untuk umum.

Di dalam museum yang terdiri dari empat lantai ini, kami seperti dibawa kembali ke masa kejayaan Dinasti Umayyah. Miniatur prajurit yang menunggang kuda, peralatan seperti pisau, pedang, tempat air, dan ketapel tersimpan rapi di etalase kaca, dilengkapi dengan keterangan tertulis dan audio. Bendera-bendera bertuliskan huruf Arab dan mata uang dengan angka Arab juga masih tersimpan dengan baik.

Masjid Cristo de la Luz: Saksi Bisu Perubahan Zaman

Setelah puas menjelajahi museum, kami menuju Masjid Cristo de la Luz, yang dibangun pada tahun 999 Masehi. Masjid ini kemudian diubah menjadi gereja setelah Andalusia jatuh ke tangan Raja-raja Katolik. Bangunan ini masih berdiri kokoh dengan pilar-pilar bundar dan atap melengkung yang khas arsitektur Islam. Lukisan di dinding dan langit-langit yang mulai pudar menambah kesan sejarah yang kuat.

Menikmati Keindahan Arsitektur Toledo

Kami kemudian melanjutkan perjalanan dengan menikmati keindahan arsitektur kota Toledo. Tembok-tembok bangunan didominasi oleh bata tanah liat dan batu alam, yang merupakan ciri khas arsitektur Islam. Jalanan dan gang di Toledo dikeraskan dengan batu alam, dan menyusurinya seperti memasuki labirin masa lalu Dinasti Umayyah. Balkon bertutup rapat, yang dulu digunakan untuk melindungi wanita muslim, menambah kecantikan kota ini.

Toledo: Pusat Kerajinan Logam Spanyol

Toledo juga dikenal sebagai pusat kerajinan logam Spanyol. Banyak toko suvenir yang menjual barang-barang berbahan kulit dan logam, seperti pedang, pisau, dan teko, yang merupakan warisan Umayyah. Salah satu toko yang menarik perhatian kami adalah toko bernama “Medina”, dengan warna hijau yang identik dengan umat muslim.

Katedral Toledo: Simbol Keagungan Katolik

Kami kemudian mengunjungi Catedral Primada de Toledo, atau Katedral Toledo, yang merupakan bangunan gereja Katolik Romawi yang megah, dibangun sekitar abad ke-13. Tidak jauh dari katedral, terdapat sebuah paroki dengan menara khas masjid, yang mengingatkan kami pada bangunan-bangunan di Timur Tengah.

Akhir Perjalanan: Kembali ke Madrid

Mengakhiri perjalanan di Toledo, kami menyempatkan diri berkunjung ke Universitas Castilla La Mancha, yang arsitekturnya sangat identik dengan gaya Islam. Setelah itu, kami kembali ke stasiun bus Toledo untuk kembali ke Madrid. Bus pun meninggalkan Toledo, sebuah kota yang dikelilingi oleh Sungai Tajo, yang menjadi saksi bisu kejayaan Islam di masa lalu.

Toledo bukan sekadar kota indah, tetapi juga tempat di mana sejarah Islam dan Kristen bertemu, meninggalkan jejak yang tak terlupakan bagi generasi masa kini dan mendatang.

Sumber: https://suratdunia.com/2023/01/14/toledo-menjadi-saksi-sejarah-dinasti-umayyah/

Seberapa bergunakah informasi ini?

Klik bintang untuk memberi rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

Belum ada vote! Jadilah yang pertama memberi rating untuk informasi ini!

Similar Posts