5 Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Perang Jamal, Mulai dari Penyebab Hingga Ada Penyesalan Aisyah
Tentu saja Perang Jamal sudah tidak asing lagi didengar oleh kaum muslim, Hal ini dikarenakan Perang yang dijuluki Perang Jamal termasuk ke dalam sejarah Islam yang sangat mengenaskan. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari Perang yang satu ini. Perang ini disebut dengan Perang Jamal karena peperangan menggunakan Jamal atau Unta. Selain Perang dengan nama Jamal ini, banyak juga yang menyebut perang ini dengan Perang Basra, karena lokasi dari Perang ini adalah di Basra daerah Irak.
Pemicu awalnya Perang ini adalah adu domba yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab dan membuat banyak sekali korban jiwa. Bagi Anda yang masih penasaran, atau yang sudah lupa dengan Perang ini informasi di bawah akan menjadi salah satu sumber bermanfaat untuk Anda.
Apa Penyebab dari Perang Jamal?
Penyebab Perang Jamal menjadi banyak sekali pertanyaan, karena saat ini kaum muslim tentu saja sudah memahami arti persaudaraan. Semua hal ini berawal ketika Khalifah Utsman bin Affan terbunuh ketika sedang membaca Quran dari mushafnya, sehingga darah yang sangat banyak bercucuran di Mushaf. Setelah itu, kepemimpinan tetap harus berjalan sehingga Ali bin Abi Thalib yang menggantikan Khalifah.
Setelah Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah, semua pihak menuntut diselesaikannya kasus Pembunuhan Utsman bin Affan hingga benar-benar diketahui siapa yang membunuh. Tokoh yang pada awalnya membaitan kepada Ali adalah Ubaidillah dan Zubair bin Awwam. Lalu disusul dengan Aisyah yang juga menuntut Ali agara menyelesaikan kasus ini. Hal ini lah yang menjadi awal dari Perang.
Kronologis Ketika Perang Jamal Terjadi
Tentu saja Ali sangat paham hal ini harus diselesaikan hingga tuntas, tetapi Ali juga menyadari kondisi Politik yang sedang memanas karena kasus terbunuhnya Utsman bin Affan. Tetapi karena terus didesak, Ali akhirnya menangguhkan qishash ini. Ali sudah memiliki rencana untuk membentuk kekuatan lebih dulu dari para pembesar sahabat dan tokoh muslim lainnya. Ali bermaksud, ketika kekuatan ini sudah didapatkan maka Kasus pembunuhan bisa diselesaikan dengan lancar.
Lalu muncul pengaduan dan juga tuntutan dari pihak Keluarga ahli waris Utsman karena pembunuhan Utsman bukan hal kriminal, tetapi masalah politik yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Terjadinya Perang Jamal juga tidak luput dari golongan fanatisme yang membuat terpecahnya umat muslim.
Banyaknya Korban
Selain banyaknya adu domba dan juga fanatisme yang muncul, Korban Syahid juga sangat banyak dan menjadi saksi Perang. Perang Jamal ini terjadi pada pertengahan bulan Jumadil dan sebelum perang pasukan dari Ali membacakan mishaf dan juga tetap berharap bahwa perang tidak terjadi. Sebaliknya, Pihak Aisyah tetap kekeh Perang akan diadakan dan salah seorang Sahabat dari Ali terbunuh, selain itu juga pasukan Ali ditembak dengan Anak panah.
Setelah hal ini terjadi Ali bin Abi Thalib memperbolehkan pasukannya untuk memulai peperangan dengan beberapa syarat seperti tidak ada yang menyerang lebih dulu, tidak boleh menyerang anak-anak dan beberapa syarat lainnya. Beberapa riwayat menjelaskan bahwa Perang Jamal memakan korban 2500 orang, dan yang mengatakan bahwa 6000 orang.
Thalhah mendapat serangan anak panah di bagian kaki dan dirawat karena pendarahan yang hebat, tetapi setelah dirawat Thalhah meninggal dunia. Sama dengan Zubair yang juga meninggal dalam perang ini, walaupun ia sudah kabur ke madinah tetapi ia tidak sadar bahwa ada Amru bin Jurmuz yang mengikutinya dan membunuhnya di tengah perjalanan.
Akhir dan yang Memenangkan Perang Jamal
Perang Jamal diakhiri dengan Kemenangan di pihak Ali bin Abi Thalib, setelah itu Ali dan pengikutnya mengurusi semua korban mulai dari Menyolatkan dan Menguburkan. Aisyah turun dari Untanya dan berdiam di sekitar daerah peperangan. Setelah itu Ali memulangkan Aisyah ke Madinah kembali, Aisyah sadar dari Perang ini banyaknya Provokator yang ingin memecah belah mereka. Aisyah menghabiskan waktunya untuk ibadah dan mengajarkan hadits untuk penuntut ilmu di Madinah.
Perang Jamal menimbulkan banyak korban syahid dan juga kerugian materi lainnya. Apabila sebagai pemimpin tidak mudah terkena provokasi, tentu saja hal ini tidak akan terjadi.
Penyesalan Aisyah
Setelah peperangan selesai, Aisyah berdiam diri dan merasakan penyesalan yang sangat besar. Ketika di ujung usia, Aisyah berkata bahwa Seandainya ia tidak diciptakan di muka bumi, dan andai saja ia adalah pohon yang terus bertasbih kepada Allah dan melaksanakan kewajibannya. Selain itu, Aisyah juga berwasiat agar ia dimakamkan tidak bersama rasulullah, tetapi dengan istri nabi yang lain.
Informasi di atas merupakan informasi yang akan membuat Anda semakin memahami apa yang terjadi ketika Perang ini terjadi. Tentu saja penyebabnya juga menjadi awal mula yang sangat penting. Semua hal yang terjadi pasti memiliki alasan, dan sama seperti Perang Jamal yang menjadi kisah pilu di dalam Sejarah Islam.