Mengenal Lebih Dekat Rumah Nabi Muhammad SAW
Siapa yang tidak kenal dengan Nabi Muhammad SAW, tidak hanya bersahaja alam tutur kata, namun juga bersahaja dalam kehidupannya. Hal ini sangat digambarkan dalam rumah Nabi Muhammad SAW itu sendiri.
Terutama rumahnya yang berada di Madinah, dengan dinding yang saling berdempetan dengan dinding masjid Nabawi. Namun kini rumah Rasulullah sendiri, sudah jadi satu dengan masjid itu sendiri. Ini adalah salah satu lokasi yang paling sering dikunjungi oleh para peziarah.
Ukuran rumah Nabi Muhammad
Ketika Anda mengunjungi museum Nabi Muhammad SAW yang ada di Madinah, maka Anda akan melihat replika rumah dari Rasulullah itu sendiri. Seperti umumnya rumah di wilayah gurun pada zaman dahulu, terbilang sangat sederhana.
Dimana replika rumah Nabi Muhammad, sendiri dapat dilihat di Museum Nabi Muhammad SAW yang ada di depan gerbang 8 Masjid Nabawi. Untuk ukuran rumah Nabi Muhammad sendiri hanya sekitar 8 x 4 meter, dengan dinding yang terbuat dari tanah liat, sedangkan bagian atasnya menggunakan pelepah dari daun kurma.
Desain dalam rumah Nabi Muhammad SAW
Untuk bentuk rumah Nabi Muhammad SAW sendiri tidak jauh berbeda dengan rumah umumnya. Rumah tersebut dibagi jadi 2 ruangan, dimana ruang yang pertama berfungsi sebagai tempat istirahat, sekaligus ruang serbaguna, dengan ukuran 5 x 4 meter. Sedangkan sisanya, digunakan sebagai halaman rumah, dengan luas sekitar 3 x 4 meter.
Seperti yang disebutkan dalam Surat Al Hujurat, pintu rumah Nabi tidak lain berupa gorden. Ketika tamu datang, maka tamu tersebut tidak akan mengetuk, melainkan akan memanggil nama saja.
Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa kaki Rasulullah sering terjulur ke luar, dari dalam kamar. Bahkan ada kalanya Nabi Muhammad, sering kali tidur di depan pintu. Salah satu alasannya, karena ketika beliau pulang di malam hari, seringkali mendapati Aisyah yang sudah tertidur. Maka nabi tidak ingin membangunkannya, dan lebih memilih untuk tidur didepan pintu.
Replika rumah Nabi Muhammad SAW
Di dalam replika rumah Nabi Muhammad tersebut selain denah rumah, juga terdapat silsilah, peristiwa hijrah, diorama, dan juga biografi, yang diperoleh dari AlQuran, hadist dan juga berdasarkan hasil penelitian yang ada.
- Desain atap
Ada yang unik, ketika Anda melihat replika rumah Nabi Muhammad SAW tersebut. Dimana atap rumah yang digunakan, bukan atap rumah dari batu bata atau yang lainnya, melainkan dari rumbai dedaunan yang berasal dari ranting pohon palem.
Ranting dan daun tersebut disusun secara rapi, hingga terlihat asri, dan pastinya meninggalkan kesan nyaman.
- Penggunaan tirai
Hal unik lainnya, untuk menghubungkan satu ruangan ke ruangan lainnya, bukan menggunakan pintu, memainkan menggunakan tirai dari kain. Meskipun seperti diketahui bersama, selembar tirai tentunya tidak akan mampu memberikan rasa hangat pada sebuah ruangan. Apalagi ketika musim angin tiba. Tentunya angin akan cepat sekali masuk ke dalam rumah.
Tirai tersebut juga yang jadi satu-satunya pintu masuk dan keluar bagi beliau, untuk masuk dan keluar rumah. Selain itu, pada bagian dinding, juga tidak terlihat aneka hiasan rumah lainnya. Yang memberi kesan, bahwa rumah Nabi Muhammad terkesan sangat sederhana sekali.
- Penggunaan dipan
Berikutnya adalah dipan, yang digunakan beliau untuk beristirahat. Dipan yang digunakan terbuat dari bahan kayu sederhana, yang sedikit memberi kenyamanan untuk beristirahat. Walau mungkin bagi sebagian dari kita kondisi tersebut terbilang keras, dan kurang nyaman untuk digunakan.
Yang menarik berikutnya adalah bantal tidur yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW adalah terbuat dari bata, dan bukan terbuat dari bulu angsa, kapuk atau yang lainnya. Tepat di samping tempat tidur, terdapat alas untuk berbaring, yang dilapisi dengan beberapa lembar tikar sederhana.
Setelah beliau Wafat, maka beliau dimakamkan di kamar tersebut, tempat beristirahat untuk selamanya. Namun pada kemudian hari, makamnya dipindahkan dan disandingkan dengan kedua sahabatnya, yaitu Abu Bakar As-Shiddiq dan juga Umar bin Khattab.
- Perlengkapan perang dan perlengkapan masak
Di dalam rumah tersebut juga terdapat beberapa perlengkapan perang, seperti busur panah, tombak dan juga pedang. Ada juga sebuah tongkat, yang sering beliau gunakan untuk berjalan, bersandar atau juga memberikan khutbah.
Ada juga beberapa perlengkapan memasak seperti panci air yang terbuat dari kulit turban.
- Lantai dari tanah
Selain menggunakan atap dari daun lontar, ternyata rumah Nabi Muhammad SAW ini tidak menggunakan lantai dari keramik atau bahkan marmer, melainkan dari tanah. Untuk jenis lantai yang satu ini mungkin tidak terlalu mengherankan, mengingat beberapa rumah zaman dahulu di Indonesia juga masih beralaskan tanah.
Dari ulasan di atas, tentunya dapat disimpulkan, bahwa rumah Nabi Muhammad SAW terbilang sangat sederhana sekali. Padahal jika beliau berkehendak, beliau mampu memperoleh rumah yang jauh lebih nyaman. Tentunya ini akan jadi pelajaran bagi semuanya, bahwa mensyukuri apa yang diperoleh, akan jauh lebih nikmat, serta selalu untuk bersikap sederhana, dan bukan pemborosan semata.