Sejarah Kota Cordoba, Bukti Kejayaan Islam yang Mengagumkan di Sudut Andalusia
Tahukah Anda tentang sejarah Kota Cordoba? Jika Anda berfikir bahwa kejayaan Islam hanya berkutat di Arab dan benua Asia, maka Anda salah besar. Pada jamannya, Islam pernah hampir menguasai beberapa benua seperti Afrika dan bahkan Eropa. Banyak jejak dan bukti sejarah yang bisa membuktikan keberadaan peradaban Islam pada masa itu.
Sejarah Kota Cordoba
Salah satunya adalah yang terdapat di Provinsi Andalusia, Spanyol yaitu kota Cordoba. Kota ini adalah bukti nyata bahwa kejayaan Islam pernah hadir yang berkembang di sini. Kota ini menjadi saksi bahwa kebudayaan Islam pernah menyentuh dan mengagungkan nama Cordoba hingga ke seluruh dunia. Islamlah yang menjadikan kota ini sebagai pusat peradaban, ilmu, kebudayaan yang dikenal hingga ke setiap penjuru dunia.
Sejarah Masuknya Islam di Cordoba Andalusia
Berbicara mengenai sebuah kebudayaan di suatu peradaban, pasti ada yang berperan membawanya kesana. Begitu pula di Cordoba Andalusia karena mengingat Islam diturunkan di tanah Arab yang letaknya cukup jauh. Berbicara mengenai sejarah Cordoba, dulunya Andalusia adalah daerah yang masih dikuasai oleh kebudayaan dan pemerintahan Romawi.
Kota ini bukan benama Cordoba pada awalnya, melainkan Iberi Baht. Iberi Baht dibangun pada masa pemerintahan Romawi yang saat itu menguasai Guadalquivir. Setidaknya ada beberapa penguasa terkenal yang sempat menduduki kota ini yaitu Lotheo dari Romawi, Julius Caesar dari Romawi dan Raja Goth dari Bizantium.
Pada tahun 711 Masehi atau sekitar 93 Hijriah, kota ini memulai fase baru yaitu dengan datangnya kebudayaan Islam. Islam dibawa masuk oleh Thariq bin Ziyad melalui serangan pada tengah malam dan berhasil melumpuhkan pasukan Raja Goth. Ekspedisi yang dipimpin Thariq bin Ziyad ini dikomando oleh Musa bin Nusair, gubernur Afrika Utara. Tentunya dengan kendali dari Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Ummayah di Damaskus.
Tentara Islam tidak hanya menduduki satu bagian dari Andalusia ini saja, namun juga beberapa daerah seperti Seville, Toledo, Malaga dan Elvira. Sejak masa penaklukan itu, Cordoba menjadi salah satu kota yang sangat berpengaruh. Kota yang terletak di sungai Al Wadi Al Kabir ini mulai mencapai puncak peradaban pada tahun 138 H atau 759 M. Kota ini menjadi pusat ilmu pengetahuan dan peradaban dunia. Banyak ilmuwan yang datang ke kota ini untuk menggali ilmu dan merasakan peradabannya. Inilah sejarah Kota Cordoba.
Masa Pemerintahan Islam di Cordoba
Pada tahun 756 M, dinasti Ummayah II mulai dirintis dan dididrikan di Spanyol. Abdul Al-Rahman Ad-Dakhil I menjadikan Cordoba sebagai pusat pemerintahan dan untuk menggalang kekuatan memerangi kelompok pemberontak dan suku setempat. Sukses menumpas pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintahannya, Abdul al-Rahman Ad-Dakhil I kemudian membangun sebuah masjid agung di tengah Cordoba. Masjid ini kini dikenal dengan nama La-Mezquita.
Abdul al-Rahman Ad-Dakhil I sukses menjadikan Cordoba sebagai pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Kota ini adalah tempat yang paling menarik di seluruh benua Eropa yang pada saat itu memasuki masa kegelapan. Seni dan sastra berkembang pesat di kota ini sehingga menarik perhatian seluruh cendekiawan dunia untuk datang ke kota ini.
Masa pemerintahan Abdul al-Rahman Ad-Dakhil II, Cordoba mulai menggeliat. Pada masa inilah banyak bangunan bersejarah mulai dibangun seperti gedung-gedung besar, masjid, dan bangunan lain. Sang raja ingin memperindah penampilan kota Cordoba agar semakin menarik dan bersinar di mata dunia.
Cordoba benar-benar memasuki masa keemasannya saat Daulah Ummayah II pun mengalami kejayaan. Di bawah pimpinan Abdul al-Rahman Ad-Dakhil III, kota ini menarik habis perhatian seluruh dunia. Tidak hanya menjadi pusat ilmu dan kebudayaan saja, bahkan kota ini menjadi pusat peradaban di Eropa. Sebuah kota kecil yang bahkan tak pernah dilirik sebelumnya.
Pada masa ini, dibangun berbagai jalan umum, jembatan, rumah sakit dan bangunan lain menggunakan uang negara. Uang negara yang saat itu sedang melimpah karena rakyat yang hidup dalam kemakmuran. Cordoba disulap bak kota-kota di Timur Tengah yang megah dan cantik dengan lampu-lampu. Desain arsitektur unik dan tidak biasa menghiasi setiap sudut-sudut bangunan. Seolah menceritakan kejayaan dan kemakmuran yang terjadi pada masa itu.
Bukti Kejayaan Islam di Cordoba
Ketika Anda berkunjung ke Spanyol, mungkin hawa Islami sudah hampir memudar di sana. Akan tetapi, di berbagai sudut sebenarnya masih bisa ditemukan beberapa sisa peninggalan kejayaan pemerintahan Islam. Berikut ini adalah beberapa contohnya, yaitu :
- Jembatan Cordoba
Jembatan ini dibangun untuk melintasi sungai Guadalquivir. Jembatan ini memang awalnya dibangun di masa pemerintahan Romawi, namun proses perbaikan dan renovasi menjadi semegah sekarang ini dilakukan pada masa pemerintahan Islam. Jembatan Cordoba yang memiliki panjang sejauh 400 meter dan lebar 40 meter ini memiliki arsitektur yang unik dan tidak biasa.
Uniknya jembatan ini dibangun saat sarana dan prasarana belum secanggih sekarang ini. Mereka mampu membangun sebuah jembatan dengan bentuk yang sangat artistik sehingga disebut-sebut sebagai kebanggaan peradaban Islam kala itu. Bahkan, beberapa ilmuwan menyatakan bahwa jembatan ini melebihi keindahan dan kemegahan jembatan-jembatan di seluruh dunia.
- Masjid Cordoba
Masjid Cordoba merupakan salah satu bukti terpenting dari masa kejayaan Islam di kota itu. Sayangnya, masjid ini diambil alih dan dijadikan Katedral semenjak Islam runtuh. Meskipun menara masjid disamarkan dengan diberi lonceng, hal ini tidak dapat menghapus bukti sejarah lainnya. Ukiran dan kaligrafi yang ada di dalamnya tetap bertahan hingga kini. Masjid yang pernah menjadi masjid termahsyur di seantero Andalusia itu kini berada di bawah pengawasan yang ketat agar tidak semakin hilang bukti sejarahnya.
Keindahan masjid ini memang tidak perlu diragukan lagi. Jika Anda berkunjung kesana, setiap sudutnya akan membuat mata menjadi takjub. Masjid yang mulai dibangun pada tahun 786 M ini tidak berhenti dalam satu kali proses pembangunan saja. Pembangunannya diteruskan di tahun-tahun berikutnya oleh para penerus-penerus dan khalifah setelahnya. Masjid yang semula berukuran kecil ini lama kelamaan menjadi semakin besar dan luas. Setiap pemerintahan membangun lagi dan lagi dan memberikan sebuah kontribusi pada masjid ini.
Para penguasa dan khalifah benar-benar memberikan perhatian khusus terhadap masjid ini. Tidak heran jika bentuknya menjadi sangat indah, bangunannya sempurna dengan teknik pembangunan yang sudah bisa dikatakan modern pada masa itu. Masjid ini memiliki 1000 tiang dengan 113 sumber penerangan. Penerangan yang paling besar mampu memuat 1000 lampu sedangkan yang paling kecil bisa memuat 12 lampu. Masih banyak keunikan dan keindahan lain dari masjid Cordoba yang bisa dijabarkan dengan panjang dan lebar.
- Istana Az-Zahra:
Az-Zahra adalah sebuah kompleks istana yang dibangun oleh Khalifah Abdurrahman III pada abad ke-10 Masehi. Istana ini menggambarkan kekayaan budaya dan arsitektur Islam pada masa itu. Kompleks ini terdiri dari berbagai gedung administrasi, taman-taman yang indah, dan tempat tinggal khalifah. Meskipun sebagian besar dari istana ini kini menjadi reruntuhan, sisa-sisa yang ada masih menunjukkan kemegahan dan kemewahan arsitekturnya.
- Universitas Cordoba
Pada masa itu, Masjid Cordoba tidak hanya dimanfaatkan sebagai tempat ibadah saja. Bangunan ini juga difungsikan sebagai universitas tempat diajarkan semua cabang ilmu. Universitas ini bahkan menjadi universitas paling mahsyur dan pusat segala ilmu di Eropa. Semua orang di seluruh belahan bumi datang dan menuntut ilmu di sini. Universitas Cordoba banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan di bidangnya seperti Az-Zahrawi, Abu Jafar AL-Qurthubi dan lain sebagainya. Itulah sedikit kisah tentang Kota Cordoba dan sejarah kejayaannya di masa lampau. Meskipun kota itu kini tak lagi memegang budaya Islam, namun masih banyak nafas islam yang tertinggal di dalamnya. Semoga bukti ini bisa mengingatkan kita bahwa Islam tidak hanya berjaya di Asia saja. Bahkan kini pun, Islam adalah agama dengan pemeluk paling banyak di dunia.